Senin, 19 Desember 2011

Hukum Dan Hakim Yang Pandir

0 Comment


Ryorvl - Sebuah kisah yang patut jadi renungan kita soal penegak dan penegakan hukum yang pernah terjadi dinegara antah berantah. Kali ini akan saya posting kisah tentang Hukum Dan Hakim Yang Pandir. Gimana jadinya.. yo dilanjut bacanya ya…

Alkisah pada suatu malam seorang pencuri memanjat tembok orang kaya yang kikir dan bodoh. Baru saja pencuri itu menginjak batang jendela ternyata kayunya sudah rapuh hingga runtuh . Akibatnya jatuh terjerembab, kakinya patah dan dia tak bisa lari hingga dengan mudah dapat ditangkap dan langsung dihadapkan ke pengadilan.

Kebetulan yang jadi hakim itu masih ada kaitan famili dengan raja. Otaknya bebal dan tadinya tak punya kerjaan. Supaya dapat penghasilan dan dapat dikendalikan kemudian Raja mengangkatnya menjadi Hakim.

Malam itu setelah pencuri ada dihadapannya hakimpun bertanya “ Tahukah kamu kenapa kamu dibawa kehadapanku ?”. Pencuri yang berakal cerdik itu menjawab “ Saya dihadapkan pada tuanku untuk mengadukan suatu perkara “.

“ Perkara apa ?.” Tanya hakim . Lalu pencuri menjawab : “Begini. Tuanku.. Saya baru saja memanjat tembok orang kaya itu . Pada waktu menginjak ambang jendela kamarnya, kayunya patah hingga saya terjatuh dan luka2 seperti ini. Maka saya datang menghadap agar tuanku menghukum orang kaya itu. karena gara2 keteledorannya memasang kayu yang sudah rapuh, saya jadi celaka “

Hakimpun mengangguk-angguk “ Apa betul hai hartawan kayu jendelamu sudah rapuh dan patah ?”, dan dijawab oleh orang kaya itu “ Betul Tuan Hakim “.

Hakim : “ Kalau begitu engkau akan kuhukum 3 tahun penjara dan jika nanti pencuri itu mati maka engkaupun akan dihukum mati pula “

Hartawan itu gemetar, namun dengan kecerdikan otaknya dia menyanggah “ Seharusnya kesalahan itu tak ditimpakan ke saya, karena bukan salah saya tapi tukang kayu yang membuat dan memasang jendela itulah yang harus dihukum “.

Hakim : “ Betul juga. Yang salah adalah tukang kayunya “ . Hakim itupun segera memerintahkan untuk menangkap tukang kayunya dan hartawan itu dibebaskan.

Setelah tukang kayu tertangkap dan dibawa ke meja hijau. hakim bertanya : “ Betulkah kamu yang membuat dan memasang jendela dirumah hartawan itu ?”. Tukang kayu menjawab sejujurnya karena merasa tak punya salah apa2.

Hakim : “Kalau begitu kamu akan dihukum 3 tahun, sebab karena kelalaianmu mengkibatkan seorang pencuri jatuh dan luka parah.. Kalau pencuri itu mati maka kaupun akan dihukum mati pula “.

Tukang kayu : “Maaf Tuan Hakim, saya mengaku membuat jendela itu kurang kuat, tetapi itu semua disebabkan oleh seorang gadis berbaju merah “.

Hakim : “Apa alasanmu ?? “. Lalu dijawab oleh tukang kayu itu , “ Begini tuan , waktu sedang membuat jendela itu, lewatlah seorang gadis cantik berbaju merah dengan lenggangnya yang menawan, saya terpesona oleh baju merahnya yang sangat serasi, jadi mata saya tertuju terus padanya “.

Hakim : “ Wah kalau begitu kurang ajar gadis itu. Pengawal cari dan seret gadis berbaju merah itu kemari “ .. Dan ketika gadis itu dihadapkan.. hakimpun bertanya : “ Apa benar ketika tukang kayu itu sedang membuat jendela, kamu lewat dihadapannya dengan berbaju merah ?.”

Gadi itu mengangguk polos.. dan anggukan ini membawa malapetaka karena dia diancam dengan hukuman mengerikan itu. Lalu dengan keras dia berkilah . “Kalau soal berbaju merah, berarti itu bukan kesalahan saya , Tuanku"

“ Jadi salah siapaa ??” . tanya hakim menghardik. “ Tukang celup baju. Mengapa ia mencelup baju saya dengan warna merah ?”. kata gadis itu.

“Hemm. alasanmu masuk akal. Memang tukang celup itulah yang harus mendapatkan hukuman yang setimpal. “ ujar hakim.

Akhrnya tukang celup itu ditangkap dan karena tak bisa berdalih maka hukuman 3 tahun dijatuhkan kepadanya. Malang pula karena beberapa hari kemudian si pencuri itu meninggal dunia. dan sesuai keputusan maka tukang celup yang bertubuh jangkung itupun dibawa ketiang gantungan untuk dihukum mati.

Setelah tali jerat terpasang dilehernya ternyata tiang gantungannya lebih pendek dibanding tubuh tukang celup yang jangkung itu. Algojopun bingung lalu melapor kepada hakim. “Maaf tuan hakim , sudah 2 jam tapi tukang celup itu belum mati”.

“ Sebabnya apa ??” tanya hakim keheranan.

“ Orangnya terlalu jangkung, sedangkan tiang gantungannya pendek ”

“ Dasar bodoh .. Kamu , cuma gitu aja tak bisa mengatasi “ damprat hakim

“ Maaf tuan hakim,, jadi saya mesti bagaimana sekarang ?? “ kata algojo ketakutan

“Jika dia terlalu tinggi, ya kamu cari saja tukang celup lain yang pendek dan gantunglah dia.. kan beres tuh “. kata hakim sok pintar.

Akhirnya tukang celup jangkung itu dibebaskan dan tukang celup berbadan kerdil ditangkap dan dijatuhi hukuman gantung. Ia tak ada kaitan apa-apa dengan perkara itu. Kesalahanya cuma satu yaitu kebetulan tubuhnya pendek dan hakim itu pandir alias bodoh yang pernah memegang wewenang hukum.

Itulah akibatnya bila Hukum Ditangan Hakim Yang Pandir. Untunglah kejadian itu tak terulang lagi karena setelah rajanya meninggal dan penggantinya adalah seorang raja yang alim. bijak dan adil kemudian hakim itupun diganti dengan orang yang tepat dibidangnya.

Sumber : Kisah Teladan ( KH. Abdurrahman Arroisi ).

Leave a Reply

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Label

About Love (21) AC MILAN (3) Android (3) Anti Virus (2) Apps (2) Blackberry (2) Celebrity (1) Compare (2) Computer (21) Dewasa (1) Fashion (2) Funny (3) Gadget (7) Games (3) Hardware (7) Humor (6) Info (46) IOS (2) Motivasi (10) News (80) People (7) Preview (1) Review (3) Robot (1) Science (1) Software (6) Tablet (1) Technology (9) Tips And Tricks (5) Tips Ryo (43) Wanita (10)